Wednesday, December 28, 2005

Resume: Life University

Resume:

Life University
Menjadi Mahasiswa Abadi dalam Kampus Tanpa Batas


THE MAGIC OF LEARNING

The magic of learning adalah bagaimana kita bisa melihat learning itu membuat satu nilai, membuat satu arti yang sangat meaningfull, sangat bermakna dalam kehidupan kita. Di dalam bahasa Arab, learning itu disebut dengan kata at-tarbiyyah.

Dalam sebuah hadits Rasulullah:
“Uthlubul ‘ilmu minal mahdi ila lahdi”
“Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang kubur”
Hadits ini dikenal dengan istilah long-life-education, konsep belajar seumur hidup.

Dalam hadits Rasulullah:
“Ada bani rabbi fa ahsana ta’dibi”
“Aku ini dididik oleh Allah dan Allah itu sebaik-baik pendidik”
Selama ini kita lupa bahwa sebenarnya kita punya Mahaguru yang luar biasa yaitu Allah SWT.

What is learning?
Learning atau at-tarbiyah, menurut akar katanya, diambil dari tiga akar kata:
1 Rabba-Yarbu = tumbuh = improve, improvement
2 Rabbiya-Yarba = berkembang, pengembangan = develop, development
3 Rabba-Yarubbu = mendidik, memberdayakan = to empower, empowerment

IMPROVEMENT

Yang menjadi ukuran bahwa sebuah proses learning itu dikatakan improve terletak pada kata kunci: maturity, kedewasaan.
Orang dikatakan dewasa apabila dia mampu bertanggung jawab bukan hanya untuk dirinya, tetapi dia juga mampu bertanggung jawab untuk orang lain.

Cobalah belajar memahami sebelum Anda minta dipahami. Ketika orang minta dipahami tapi tidak berusaha untuk memahami orang lain, maka sebenarnya dia belum dewasa. Pernahkah Anda bayangkan kalau ini terjadi pada seorang presiden direktur, “Coba dong, para manajer dan para direktur mengerti perasaan saya sebagai seorang presiden direktur.” Itu artinya, presiden direktur ini tidak lebih dewasa dibandingkan direkturnya.

DEVELOPMENT

Artinya, apabila proses learning itu mampu menciptakan orang sukses, kemudian dia juga mampu menyukseskan orang lain. Ada proses duplikasi. Sehingga, setelah itu banyak sekali orang sukses di luar dirinya.

EMPOWERMENT

Yang menjadi fokus adalah keunikan.

“Saya ambil contoh. Saya misalnya sebagai seorang pelatih tenis. Saya ajarkan bahwa ini namanya raket, ini net, lalu saya jelaskan peraturannya. Itu yang dinamakan teaching, transfer knowledge, transfer ilmu pengetahuan.
Kemudian saya memberikan latihan, training, transfer of skill. Saya ajak ke lapangan, saya ajarkan cara bagaimana servis, fore hand, back hand.
Kemudian, tahap terakhir, coaching, dasarnya adalah empowerment. Saya suruh murid saya berhadapan dengan sparing partner. Kemudian saya mengamati dari pinggir lapangan. Saya lihat, sehingga saya mengambil kesimpulan, kemudian saya panggil murid saya itu, “Kamu jago di back hand, fokuskan kekuatan kamu pada back hand walaupun saya mengajarkanmu selama ini pakai fore hand. Itu kekuatanmu.”
Dia mulai berlatih lebih khusus masalah back hand hingga akhirnya dia menjadi juara dan mengalahkan saya. Ini yang disebut empowerment.”

Kalau learning ini diterapkan dengan baik mengenai aspek imprevement, aspek development, dan aspek empowerment di dalam satu institusi, maka learning itu akan berkembang menjadi the magic of learning, belajar yang magic.

Baik kita akan masuk kepada poin yang paling penting, paling inti dari the magic of learning.

The magic ini kalau kita terjemahkan dalam bahasa Indonesia mungkin lebih tepat dengan istilah ampuh. Hari ini saya akan memperkenalkan pada Anda sebuah konsep belajar yang disebut AMPUH.

A adalah Ambil kesempatan (get the opportunity)
Belajar adalah proses pengambilan kesempatan. Banyak kesempatan, peluang, opportunity di sekeliling kita, tapi kadang kita tidak mampu menangkapnya.

M adalah Mantapkan motivasi
Ada kemampuan, ada kesempatan, tapi tidak ada kemauan, maka tidak akan sukses. Apabila ada motivasi, maka potensi akan berkembang dengan baik.

P adalah Pelajari ketrampilan
Bukan sekadar pengetahuan, tapi juga ketrampilan. Misalnya, ketrampilan membaca cepat, menghapal cepat, menghitung dengan cepat. Semua serba cepat, kenapa? Karena waktu kita terbatas, Cuma 24 jam, kita perlu menerapkan konsep cepat.

U adalah Usaha yang optimal
Sebagaimana konsep kita di dalam ajaran Islam, saya sebut dengan istilah U + D = T
Usaha semaksimal mungkin + Doa setulus mungkin = hasilnya kita serahkan (Tawakal) pada Allah SWT.

H adalah Hidup yan seimbang
Belajar bukan sekadar memenuhi otak kita dengan akademis, tapi belajar adalah hidup seimbang. Sebaik-baik urusan adalah yang berada di pertengahan. Kita ingat akhirat, tapi jangan lupakan dunia. Intinya adalah keseimbangan, balance, tawazun.



THE POWER OF LOVE


Kalau kita berbicara cinta, tentu saja pertama kali yang harus kita bicarakan lebih awal adalah cara pandang kita tentang masalah cinta ini. Apa yang Anda pahami dan saya pahami tentang cinta perlu ada satu kesamaan. Get the same channel, marilah kita coba untuk masuk pada pemahaman yang benar tentang masalah cinta.

What is LOVE?
Love adalah give more, get even more.
Cinta tidak disebut cinta sejati apabila kita tidak memiliki satu unsur ketulusan. Cinta tidak dikatakan cinta apabila tidak ada satu kejujuran di sana. Maka ketika kita bicara cinta, kata kuncinya adalah give more, bukan get, tapi give lebih dulu. Bukan what can I get from you.

Seharusnya justru yang kita kembangkan satu pola berpikir: what can I do for you? Apa yang bisa saya berikan buat Anda? Give more ‘berikan lebih’, bukan sekedar memberikan secara standar. Give more ‘lebih dari standar’.

(catatan Diana: jadi ingat kata Aa Gym, berikan service-excellent, berikan yang lebih, lebih dari yang diduga, lebih dari yang diharapkan)

Kemudian dilanjutkan get even more, ini adalah satu konsekuensi logis sebagai satu akibat dari give more Anda. Tentu saja pada saat Anda memberikan lebih tadi, Anda tidak berpikir untuk mendapatkan balasan. Anda sekadar memberikan saja tanpa ada satu keinginan, tanpa ada satu tendensi tertentu. Give more, get even more. Itu yang dikatakan Allah di dalam Al Qur’an,
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu. Jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
(QS Ibrahim 14:7)

Ketika Anda give more, Anda akan mendapatkan multiplier effect, benefit, keuntungan yang berlipat ganda, bukan sekadar deret hitung tapi deret ukur, mungkin 2,4,8,16,32,48, dan seterusnya. Give more get even more.

Singkatan LOVE menurut pa Reza nih..

L adalah Loyal to the principal
Anda memiliki kesetiaan terhadap prinsip, komitmen pada prinsip, bukan komitmen pada yang di luar prinsip. Principal Center, berpusat pada prinsip. Kalau Anda berpusat pada prinsip, Anda tidak harus mengalahkan yang satu demi memenangkan yang lain, kita akan mendapatkan kemenangan di semua pihak.

O adalah Obey your deep heart feeling
Taati hati nurani Anda yang paling dalam. Kalau kita bicara cinta, bukan bicara logika. Cinta tidak bisa dilogikakan. Kalau kita bicara cinta, kita harus menaati apa yang ada dalam hati nurani. Itu yang disebut di dalam Islam sebagai “fitrah”.
Dalam satu masalah, tidak selalu kita harus bertanya pada otak. Kadang-kadang kita harus bertanya pada hati nurani kita. Dan, seringkali Anda akan mengalami suatu perassaan kontradiktif antara apa yang dipikirkan dengan apa yang Anda rasakan di dalam hati nurani. Pada saat itu terjadi, cobalah Anda untuk memenangkan hati nurani dulu dibandingkan otak Anda. Kalau bicara otak, akal manusia, maka kita bicara tentang masalah egoisme. Kalau kita bicara tentang hati nurani, maka kita bicara tentang kerendahan hati, kelembutan.

V adalah Victory.
Seorang yang cinta, dia akan mendapatkan sebuah kemenangan. Kemenangan yang bukan saja dalam bentuk secara fisik, tapi juga secara non fisik, yaitu apa yang saya sebut dengan istilah touchable victory dan untouchable victory.
Itu yang dikatakan Allah di dalam Al Qur’an:
“Hai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.” ( QS Al Fajr 89: 27-30)

E adalah Enlighment, pencerahan
Orang tidak akan merasakan nikmatnya sebuah cinta sebelum mengalami proses pencerahan. Proses pencerahan itu akan terjadi apabila antara nilai-nilai agama itu sudah tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita.
Jadi, Anda akan mendapatkan proses pencerahan apabila Anda sudah memiliki internalisasi. Nilai-nilai Islam itu bukan hanya tampak di luar, tetapi masuk ke dalam diri Anda. Sehingga, ketika saya melihat diri Anda berjalan, sebenarnya saya sedang menyaksikan ayat-ayat Allah. Ketika saya melihat Anda berjalan, saya melihat kejujuran sedang berjalan. Ketika saya melihat Anda, saya melihat ketulusan sedang berjalan. Bukan satu kalimat yang mati, tapi satu kalimat yang hidup, sebagaimana dijelaskan oleh Aisyah ketika ditanya oleh sahabat, “Ya Aisyah, bagaimana akhlak Rasulullah?” Aisyah menjawab, “Akhlak Rasulullah itu adalah seperti Al Qur’an” The living Qur’an, Qur’an yang berjalan.

Cinta terletak di dalam hati manusia. Kenapa harus hati manusia? Ada tiga alasan.
1 Hati merupakan the central of change, pusat perubahan
2 Hati merupakan the central of decision, pusat keputusan
3 Hati merupakan the central of wisdom, pusat kebijaksanaan

Perlu diketahui bahwa di dalam hati manusia ada dua bagian.
1 Fear, rasa takut, khauf
2 Hope, rasa harap, raja’

Di sini kita perlu tata dan kelola antara rasa takut dan harap agar seimbang, proporsional, maka itulah yang kita sebut dengan istilah wisdom, kebijaksanaan.
Kebijaksanaan yang hakiki harus dibingkai dengan satu hal lagi yang kita sebut dengan LOVE. Lagi-lagi kita bicara cinta.

Di mana letak kekuatan cinta itu?
Seseorang yang memiliki rasa cinta akan memberikan sebuah kekuatan, apa yang saya sebut dengan istilah abundance mentality, dalam bahasa Arabnya disebut dengan salamatu shadq “kelapangan hati, kelapangan jiwa”.” Cirinya ada tiga:
1 Open Mind, membuka pikirannya, siap menerima kritik, saran, koreksi
2 Open Hand, terbuka tangannya. What can I do for you?
3 Open Heart, membuka hati. Setiap orang yang berbuat salah padanya, sudah dimaafkan terlebih dahulu sebelum dipinta.

Open mind, open hand, open heart adalah ciri orang yang abundance mentality, mempunyai mental berkelimpahan, bukan scarcity.
Orang yang scarcity akan berkata, “Ini punya saya, Anda tidak punya hak terhadap milik saya.”
Orang yang abundance, dia terbuka, “Silakan, ini ilmu saya, silakan kalian ambil, ini harta saya, silakan diambil.”


sumber:
Buku: Life Excellent
Bab: 5 (kalo ga salah yaa.., ntar mau di-cek lagi deh)
Hal: lupa ga disalin
Penulis: Reza M. Syarief
Penerbit: Prestasi

Tuesday, December 27, 2005

Resume: Sebelum Anda Mengambil Keputusan Besar Itu

PERSIAPAN MENUJU PERNIKAHAN

Minimal ada 4 hal yang harus dimiliki oleh seseorang ketika ia ingin memasuki gerbang pernikahan:
1Kesiapan Pemikiran
2Kesiapan Psikologis
3Persiapan Fisik
4Persiapan Finansial

KESIAPAN PEMIKIRAN

1mempunyai kematangan visi keislaman
2mempunyai kematangan visi kepribadian
3mempunyai kematangan visi pekerjaan

KEMATANGAN VISI KEISLAMAN

Artinya, mempunyai dasar-dasar pemikiran yang jelas tentang identitas ideologinya.
Artinya, mengetahui MENGAPA ia menjadi muslim

“Di dalam hidup ini, kita akan sesekali menghadapi banyak alternatif. Saat itu, kita akan banyak menghadapi masalah yang pemecahannya sangat ditentukan oleh kematangan pengetahuan tentang MENGAPA kita menjadi muslim, sehingga kita mampu dihadapkan pada berbagai pilihan dalam kehidupan riil.”

KEMATANGAN VISI KEPRIBADIAN

Artinya, mempunyai konsep diri yang jelas
Artinya, mengetahui apa kelemahan dan kekuatannya, apa ancaman yang bisa meruntuhkan dirinya, tahu peluang berdasarkan potensi yang ada dalam dirinya.

“Pemahaman diri yang benar tentang diri sendiri akan melahirkan penerimaan diri yang baik. Membuat kita menerima diri secara apa adanya. Tidak menganggap diri kita melebihi kapasitasnya atau kurang dari kapasitasnya.”

“Saya sarankan pada Anda yang belum menikah, bahwa ketika kita mencari pasangan, jangan pernah bermimpi mencari pasangan yang ideal, tapi carilah PASANGAN YANG TEPAT.”

“Kita tidak sedang berpikir mencari istri atau suami yang unggul. Carilah istri yang tepat dengan bingkai kita, dengan kepribadian kita.”

“Sebab ternyata,
tidak semua orang cerdas membutuhkan orang yang cerdas lain,
tidak semua orang gagah membutuhkan wanita cantik,
tidak semua orang hebat membutuhkan orang hebat.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh banyak orang, menemukan bahwa kebanyakan orang besar dalam sejarah, ternyata memiliki pasangan yang bersahaja dan sangat sederhana.”

Kalau kita mampu menerima diri kita dengan baik, setelah menikah pada umumnya kita juga mampu menerima pasangan kita dengan baik.

INGAT!!!!
Bukan istri atau suami yang unggul.
Tapi,
Istri atau suami yang TEPAT.

KEMATANGAN VISI PEKERJAAN

Yusuf Qardhawi: “Pertama ada ilmu lalu iman. Ilmu menghasilkan iman. Iman menghasilkan kekhusyukan. Inilah yang menggerakkan hati untuk beramal.”

Ilmu yang terkait dengan perkawinan:
1hak dan kewajiban suami-istri
2masalah pendidikan (anak)
3masalah kesehatan
4masalah seksual

KESIAPAN PSIKOLOGIS

Artinya, kematangn tertentu secara psikis untuk menghadapi berbagai tantangan besar dalam hidup, untuk menghadapi tanggung jawab, untuk menghadapai masa-masa kemandirian.

“Kesiapan psikologis pada keseimbangan emosi di dalam jiwa kita. Ambivalensi dari rasa takut dan rasa berani. Ambivalensi dari rasa cinta dan benci. Ambivalensi antara harapan dan realisme.”

Paling sering kita alami dalam pernikahan adalah fluktuasi emosi yang cepat ketimbang saat kita masih bujang.

Sebagai istri, kata Rasulullah, kalau dilihat suaminya, ia menggembirakan. Seorang istri membutuhkan kemampuan psikologis luar biasa untuk setiap saat mampu melakukan 3 pekerjaan sekaligus: SEKRETARIS, RESEPSIONIS, PRAMUGARI.

KEMATANGAN FISIK

Kematangan fisik menjadi persyaratan mutlak dalam sebuah perkawinan

(komentar Diana nih: kadang pa Anis Matta tuh bombastis, tapi gerrr juga jadinya : ), lihat nih pernyataan beliau di bawah ini)
“Fisik yang perlu kita perhatikan bukan berarti harus membuat orang tertarik. Cukuplah bila tidak membuat orang lari ketika melihat kita.”

Olahraga yang dianjurkan dalam Islam: menunggang kuda (kekuatan), berenang (kecepatan), dan memanah (kejelian).

KESIAPAN FINANSIAL

Artinya, perkawinan juga kerja ekonomi, bukan sekedar kerja cinta.

“Seorang wanita juga perlu mempertanyakan kepada calon suaminya tentang masalah finansial. Tidak berarti bahwa wanita itu materialistis. Tidak demikian. Seorang wanita perlu yakin bahwa suami yang mampu mengatakan I Love You 1000x sehari juga bisa memberikan susu bagi anak-anaknya. Paling bagus, beri susu buat anak-anak, nafkah buat istri, lalu katakan I Love You. Anda bisa memberikan susu, tapi tidak mengatakan I Love You, itu juga salah. Dua-duanya perlu.”

“Kita harus melihat sesuatu dengan rasional. Unsur Romantika sangat penting ada karena akan membuat hidup jadi indah. Romantika yang bagus dibangun di atas Realisme. Realisme tapi juga Romantis. Realistis tapi tidak Romantis, jadi kaku.”
(komentar Diana: pa Anis Matta ini, dalam catatan di kepalaku, masuk sebagai yang nomor dua dalam daftar suami-suami romantis : ), yang nomor satunya Aa Gym. Bapakku sendiri memang bukan yang tipe romantis, walaupun beliau baik banget. Semoga kelak suamiku adalah suami romantis, kalau pun engga, ntar akan di-training intensive hihi.. ^_^)

MENJALIN KEHARMONISAN

Perasaan ibadah melekat di dalam pikiran setiap orang yang ada di dalam rumah itu, sehingga misi kemudian membentuk satu muatan bahwa setiap anggota rumah adalah orang yang berjalan menuju Allah SWT.

Dengan nuansa ibadah, kita akan menemukan pengorbanan. Semua keringat yang keluar adalah sumber utama kenikmatan di dalam hidup, suatu kegembiraan jiwa.

Agar mampu membangun keharmonisan, setiap orang haruslah memiliki kemampuan ntuk memahami orang lain. Anda tidak mungkin mampu memahami orang lain dengan baik, kecuali jika Anda telah lebih mampu memahami Anda sendiri.

Sebenarnya struktur kejiwaan manusia memiliki berbagai kesamaan. Apa yang menggembirakan kita pada umumnya juga menggembirakan orang lain.

Kemampuan MENCINTAI dengan arti bahwa Anda menerima orang lain apa adanya, menerima secara utuh dengan segala kelebihan dan kekurangannya, kekuatan dan kelemahannya.

Pada tingkat berikutnya, kita menginginkan kebaikan bagi orang itu. Apapun yang kita lakukan, selalu berorientasi agar orang menjadi lebih baik.

Memberikan waktu kita bagi orang lain. Perhatian dan keinginan yang lebih banyak untuk membahagiakan. Kemampuan MEMPERHATIKAN merupakan kemampuan jiwa yang luar biasa besarnya.

Berbagai teknik berhubungan, muncul dari kemampuan dasar. Kemampuan memperhatikan, memahami, mencintai, mengembangkan diri, dst. Untuk memiliki kemampuan dasar, ketrampilan utamanya adalah KETRAMPILAN KOMUNIKASI. Ketrampilan ini lahir dari pengetahuan kita tentang jiwa manusia.

Perasaan kita tentang orang lain, diungkap setiap saat, baik suka pun tidak suka. Nyatakan cinta Anda dengan tindakan dan kata-kata. Bahkan pujian sekalipun, jelas kita semua sedang beribadah. Kelelahan akan berkurang kalau kita mendengar berita gembira, artinya, sebelum mendapatkan di surga, sebaiknya kita mendapatkan di dunia.

Rasulullah mengajak kita unytuk memenuhi rumah dengan panggilan yang indah dan kalimat-kalimat yang baik.

“Setelah saya renungi, mengapa Islam perlu menyatakan secara verbal, hikmah yang saya temukan adalah ternyata setiap kita membutuhkan penguatan dari waktu ke waktu.”

Yang penting bagi kita mulanya, bukan mencari pasangan yang baik, tetapi berusaha untuk menjadi pasangan yang baik.

PENUTUP

Selain keterarahan, keharmonisan, konsistensi dan berbagai sarana fisik, jangan lupakan misi sebuah rumah tangga Islami.

Keluarga dimulai dari 2 orang yang bertemu menjadi suami-istri, kemudian bertambah anggotanya dengan anak-anak yang lahir. Keluarga ini harus mengupayakan agar setiap anggota memiliki misi yang sama.

Bila misi yang sama telah tertanam di dada, maka setiap orang yang ada di keluarga itu akan merasakan bahwa rumah tangga ini hanyalah satu perahu dari sekian banyak perahu yang berlayar menuju Allah SWT.





Judul Buku: Sebelum Anda Mengambil Keputusan Besar Itu
Penulis: H.M. Anis Matta, Lc
Penerbit: Syamil, Maret 2003

Sunday, December 25, 2005

Resume Risalah Pergerakan Jilid I - Bab Dakwah Kami

DAKWAH KAMI

KETERUS-TERANGAN

Kami ingin berterus-terang kepada semua orang tentang tujuan kami, memaparkan di hadapan mereka metode kami, dan membimbing mereka menuju dakwah kami. Di sini tidak ada yang remang-remang. Semuanya terang. Bahkan lebih terang dari sinar mentari, lebih jelas dari cahaya fajar, dan lebih benderang dari putihnya siang.

KESUCIAN

Kami membawa misi dakwah yang bersih dan suci, bersih dari ambisi pribadi, bersih dari kepentingan dunia, dan bersih dari hawa nafsu. Ia terus berlalu menapaki jalan panjang kebenaran yang telah digariskan Allah SWT dalam firman-Nya:

QS Yusuf 12:108

Kami tidak mengharapkan sesuatu pun dari manusia, tidak mengharap harta benda atau imbalan yang lainnya, tidak juga popularitas, apalagi sekedar ucapan terima kasih.Yang kami harap hanyalah pahala dari Allah SWT.

KASIH SAYANG

Betapa inginnya kami agar umat ini mengetahui bahwa mereka lebih kami cintai daripada diri kami sendiri. Kami berbangga ketika jiwa-jiwa kami gugur sebagai penebus bagi kehormatan mereka, jika memang tebusan itu yang diperlukan.
Tiada sesuatu yang membuat kami bersikap seperti ini, selain rasa cinta yang telah mengharu-biru hati kami, menguasai perasaan kami, memeras habis air mata kami, dan mencabut rasa ingin tidur dari pelupuk mata kami.
Sungguh, kami berbuat di jalan Allah SWT untuk kemaslahatan seluruh manusia, lebih banyak dari apa yang kami lakukan untuk kepentingan diri kami. Kami adalah milik kalian wahai saudara-saudara tercinta. Sesaat kami tak akan pernah menjadi musuh kalian.

SEMUA KEUTAMAAN HANYALAH MILIK ALLAH

Andaikan yang kami lakukan ini adalah sebuah keutamaan, maka kami sama sekali tidak menganggap itu keutamaan diri kami. Kami hanya percaya pada firman Allah SWT:
Qs Al Hujurat 49:17

Kami hanya ingin umat ini menyaksikan sendiri, adakah sesuatu dalam hati ini selain kecintaan yang tulus, rasa kasih sayang yang dalam, serta kesungguhan kerja guna mendatangkan manfaat dan kebaikan bagi mereka? Adakah sesuatu dalam hati ini selain lara dan perih atas musibah yang menimpa mereka?
Namun biarlah, cukup bagi kami keyakinan bahwa Allah SWT mengetahui itu semua. Hanya Dia-lah yang menanggung kami dengan dukungan-Nya dan mengiringi kami dengan bimbingan-Nya dalam langkah-langkah kami. Di tangan-Nya-lah berada semua kunci dan kendali hati manusia. Cukuplah Dia bagi kami. Dia-lah sebaik-baik tempat bergantung.

MELEBUR

Umat Islam harus mengetahui bahwa beban dakwah ini hanya dapat dipikul oleh mereka yang telah memahami dan bersedia memberikan apa saja yang kelak dituntut olehnya, baik waktu, kesehatan, harta, bahkan darah.

QS At Taubah 9:24

Dakwah ini tidak mengenal sikap ganda. Ia hanya mengenal satu sikap: TOTALITAS. Siapa yang bersedia untuk itu, maka ia harus hidup bersama dakwah dan dakwah pun melebur dalam dirinya. Sebaliknya, barangsiapa yang lemah dalam memikul beban ini, ia terhalang dari pahala besar mujahid dan tertinggal bersama orang yang duduk-duduk. Lalu Allah SWT akan mengganti mereka dengan generasi yang lebih baik dan sanggup memikul beban dakwah ini.

QS Al Maidah 5:54

KEJELASAN

Kami mengajak manusia kepada suatu ideologi. Ideologi yang jelas, definitif, dan aksiomatik. Sebuah ideologi yang mereka semua telah mengenalnya, beriman kepadanya, dan percaya akan kebenarannya. Mereka juga tahu bahwa ideologi itu merupakan jalan menuju pembebasan, kebahagiaan, dan ketenangan dalam kehidupan ini. Sebuah ideologi yang telah dibuktikan oleh pengalaman dan disaksikan oleh sejarah akan keabadian dan kelaikannya dalam menata dan menyejahterakan kehidupan manusia.


ISLAM KAMI

Dengarlah wahai saudaraku!

Dakwah kami adalah dakwah yang hanya dapat dilukiskan secara integral oleh kata “Islamiyah”. Kata ini mempunyai makna yang sangat luas, tidak sebagaimana yang dipahami secara sempit oleh sebagian orang.
Kami meyakini bahwa Islam adalah sebuah sistem nilai yang komprehensif, mencakup seluruh dimensi kehidupan. Dia memberi petunjuk bagi kehidupan manusia dalam semua aspeknya, dan menggariskan formulasi sistemik yang akurat tentang hal itu. Ia sanggup memberi solusi atas berbagai masalah vital dan kebutuhan akan berbagai tatanan untuk mengangkat harkat kehidupan manusia.
Kami memahami Islam secara integral, mencakup dimensi kehidupan dunia dan akhirat. Ini bukanlah klaim yang kami buat-buat. Tetapi memang itulah yang kami pahami dari Kitab Allah dan hasil napak tilas kami kepada generasi terdahulu Islam.
Dakwah kami memang islamiyah, dengan segala makna yang tercakup dalam kata itu. Pahamilah apa saja yang ingin Anda pahami dari kata itu dengan tetap berpedoman kepada Kitab Allah (sumber dasar Islam), Sunnah Rasulullah SAW (penjelasan dari kitab tersebut), dan sirah salafus shalih (jalan hidup pendahulu yang shalih, sebagai contoh aplikatif dari perintah Allah dan ajaran Islam).

(Islam adalah system yang menyeluruh, yang menyentuh seluruh segi kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan umat, akhlak dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan kekayaan alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran, sebagaimana juga ia adalah aqidah yang lurus dan ibadah yang benar, tidak kurang dan tidak lebih. –Risalah Pergerakan jilid 2, bab Risalah Ta’lim, hal. 162, Hasan Al Banna, edisi terj. Intermedia, cetakan ketiga, April 2000 M)

BATASAN NASIONALISME KAMI

Batasan nasionalisme bagi kami ditentukan oleh ikatan aqidah, sementara pada mereka (kaum nasionalis fanatik) batasan paham itu ditentukan oleh teritorial wilayah negara dan batas-batas geografis. Bagi kami, setiap jengkal tanah di bumi ini, di mana di atasnya ada seorang Muslim yang mengucapkan “Laa Ilaaha Illallah”, maka itulah tanah air kami. Kami wajib menghormati kemuliaannya dan siap berjuang dengan tulus demi kebaikannya.
Setiap muslim -dalam wilayah geografi yang manapun- adalah saudara dan keluarga kami. Kami turut merasakan apa yang mereka rasakan dan memikirkan kepentingan-kepentingan mereka.
Kami menginginkan kekuatan dan kemaslahatan untuk semua bangsa-bangsa Muslim.

TUJUAN NASIONALISME KAMI

Kami percaya, bahwa di leher setiap Muslim tergantung amanah besar untuk mengorbankan seluruh jiwa dan raga serta hartanya demi membimbing manusia menuju cahaya Islam. Setiap Muslim harus mengangkat bendera Islam setinggi-tingginya di setiap belahan bumi, bukan untuk mendapatkan harta, popularitas dan kekuasaan atau menjajah bangsa lain, tapi semata-mata untuk memperoleh ridho Allah SWT dan memakmurkan dunia dengan bimbingan agamanya.

PERSATUAN

Sesungguhnya Islam –sebagai agama persatuan dan persamaan- telah menjamin kekuatan ikatan (persatuan bangsa yang terdiri dari berbagai aliran dan agama) itu selama masyarakat tetap tolong-menolong dalam kebaikan dan taqwa. Lihatlah firman Allah SWT:

QS Al Mumtahanah 60:8

Kami seiring sejalan dalam mencintai segala kebaikan bagi tanah air dan berjuang untuk membebaskannya, dan membangun serta memajukannya. Kami mendukung semua pihak yang bekerja untuk itu semua dengan tulus.
Lebih dari itu, kami juga ingin agar Anda tahu, kalau cita-cita besar mereka hanya membebaskan tanah air dari cengkeraman penjajah dan mengembalikan kehormatannya, maka itu hanyalah sepotong jalan dari cita-cita besar yang diperjuangkan oleh Ikhwanul Muslimin. Karena setelah tahapan itu, kami masih harus berjuang menegakkan bendera tanah air Islam itu setinggi-tingginya di setiap belahan bumi. Agar bendera Al Qur’an berkibar megah di seluruh penjuru dunia.

IKATAN AQIDAH

Ikhwanul Muslimin memandang manusia –dalam kaitannya dengan sikap mereka terhadap fikrah Ikhwan- terbagi mejadi dua golongan.

Ada golongan manusia yang meyakini apa yang kami yakini. Yaitu beriman kepada Allah SWT dan kitab-Nya serta beriman kepada Rasulullah SAW dengan segenap ajaran yang dibawanya. Terhadap mereka itu, kami diikat oleh sebuah ikatan yang suci dan luhur, yakni ikatan aqidah.

Bagi kami, ikatan ini jauh lebih suci dari ikatan darah dan tanah air. Mereka adalah kaum yang paling dekat dengan kami, yang setiap saat kami rindukan dan karenanya kami bekerja dan berjuang membela mereka, menebus kehormatan mereka dengan darah dan harta, di belahan bumi mana pun mereka berada dan dari keturunan apa pun mereka berasal.

Ada lagi golongan manusia di mana ikatan aqidah tidak mengikat kami dengan mereka. Namun kami tetap berdamai dengan mereka selama mereka berdamai dengan kami. Kami menginginkan kebaikan bagi mereka selama mereka tidak memusuhi kami. Kami percaya bahwa di antara kami tetap ada satu ikatan, yaitu ikatan dakwah.

Kami harus mengajak mereka kepada misi yang kami emban, karena ini merupakan kebaikan bagi seluruh manusia. Dan dalam melakukan dakwah, kami harus mengikuti metode dan saran yang telah dijelaskan oleh Islam sendiri. Maka siapa di antara mereka yang menzhalimi kami, niscaya kami akan membalas kezhaliman mereka dengan seutama-utamanya cara untuk membalas kezhaliman orang-orang zhalim. Jika Anda mendengar itu dari kitab Allah SWT, maka dengarkanlah yang berikut ini:

QS Al Hujurat 49:10
QS Al Mumtahanah 60:8-9

Saya berharap bahwa Anda telah mengetahui kepada siapa Ikhwanul Muslimin berpihak dan ke mana pula dia mengajak.

HARAPAN DAN PERASAAN

Saya ingin Anda tahu bahwa kami benar-benar tidak putus asa terhadap diri kami. Bahkan kami berharap akan memberi banyak kebaikan. Kami percaya bahwa tabir yang memisahkan antara kami dan keberhasilan hanyalah keputusasaan. Jika harapan itu kuat dalam diri kita, maka dengan izin Allah SWT, kita akan mencapai banyak kebaikan.

Ayat-ayat Allah SWT dan hadits-hadits Rasulullah SAW tentang pendidikan dan pembangunan umat menjelang kehancurannya, kisah-kisah kehancuran dan kebangunan umat-umat terdahulu yang banyak tertera di dalamnya, semua itu telah mengajak kami untuk senantiasa memiliki harapan yang besar, dan menunjukkan kepada kami jalan lurus menuju kebangkitan. Andaikan kaum Muslimin mau mempelajari hakikat ini, tentulah mereka dapat memahaminya. Lihatlah –misalnya- firman Allah SWT berikut ini:

QS Al Qashash 28:1-6

Dengan kehendak-Nya, Ia akan memenangkan orang-orang yang tertindas, lalu seketika itu juga, fondasi kebatilan akan runtuh, dan kebenaran segera tertegak gagah dengan pilar-pilarnya yang perkasa. Para pendukung kebenaran saat itu tampil sebagai pemenang. Setalah ayat-ayat semacam ini, takkan ada lagi alasan untuk pesimis dan putus asa bagi umat Islam yang percaya kepada Allah SWT dan kitab-Nya.

Saudaraku, karena hal-hal semacam inilah Ikhwanul Muslimin tidak pernah pesimis dan putus asa dari mengharap pertolongan Allah, betapa pun banyak rintangan. Dan dengan berbekal harapan itulah, kami bekerja dengan penuh kesungguhan. Hanya Allah-lah tempat memohon pertolongan.

Tentang modal dasar untuk pencapaian tujuan, Ikhwanul Muslimin berpusat pada 3 hal, yaitu:

Manhaj yang benar, yaitu Al Qur’an, Sunnah dan hukum-hukum Islam (sebagaimana ketika ia dipahami pertama kali oleh kaum muslimin dengan bersih, segar dan jauh dari penetrasi paham-paham lain)

Pendukung yang beriman, itulah sebabnya Ikhwanul Muslimin selalu berusaha menerapkan Islam yang telah mereka ketahui untuk diri mereka, dengan penuh kesungguhan dan penuh keseriusan.

Pemimpin yang kuat dan terpercaya
Anggota yang selalu taat kepada pemimpin mereka, dan di bawah pemimpin mereka itu mereka bekerja

Saudaraku, itulah gambaran umum tentang dakwah kami yang ingin saya sampaikan kepadamu. Dan saya yakin, Andalah Yusuf dari mimpi-mimpi ini. Jika Anda setuju dengan kami, maka marilah kita saling berjabat tangan dan berjanji setia untuk bekerja sama di jalan ini.

Allahu Akbar, Alhamdulillah.
Hasan Al Banna


sumber:
buku Risalah Pergerakan jilid 1,
bab Dakwah Kami, halaman 29-54,
edisi terbitan Intermedia,
cetakan keempat, April 2000M


Hasanah Diana

Create Your Badge