Wednesday, January 11, 2006

Catatan tentang Ceramah-Ceramah Hasan Al-Banna

Judul buku: Hadits Tsulatsa
Ceramah-Ceramah Hasan Al Banna
Bunga rampai tema ceramah rutin hari Selasa
Hasan Al-Banna di Markas Ikhwanul Muslimin Mesir
Penerbit: Era Intermedia
Cetakan ke-2, Juni 2000

Pengantar by Diana Oktaria

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Di halaman buku ini tertulis, 12-08-01, itu tanggal saya membeli buku ini. Pertama kali melihat buku ini di perpustakaan masjid Habiburrahman, PTDI, ketika saya masih rutin ke sana seminggu sekali. Karena bukunya tebal banget, 844 halaman, makanya untuk meminjam dibawa pulang rada segan, berat euy.. akhirnya cuma pinjam untuk baca di tempat saja.

Namun, ketika sudah tidak sempat ke perpustakaan habib lagi, akhirnya memutuskan untuk membeli saja buku tersebut. Harganya lumayan, 66 ribu, entah sekarang berapa.

Berikut kata pengantar yang ditulis oleh Anis Matta dalam buku tersebut:

“Keistimewaan ceramah-ceramah beliau adalah pada ruh kehidupan yang menggelora pada setiap kata. Apabila gagasan-gagasannya begitu memukau dan mempesona, maka ruh kehidupan yang menggelora pada setiap katanya telah mengguncang jiwa para pendengarnya, mengubah paradigma mereka, merekonstruksi pikiran mereka, dan membangun semangat serta komitmen baru pada diri mereka untuk bangkit membangun kejayaan umat sekali lagi.

Walaupun kita tidak sempat mendengarnya, tapi dari membaca saja akan sangat terasa betapa cermah-ceramah itu mengalir deras. Seperti kata Ahmad Isa ‘Asyur yang menghimpun ceramah-ceramah beliau, “Menghanyutkan setiap orang yang mendengarnya!”

Imam Syahid Hasan Al-Banna mengetahui dengan baik bagaimana membangunkan kembali umat yang telah tertidur pulas begitu lama dan memasukkan ruh kehidupan dalam diri mereka. Beliaulah yang pernah mengatakan kepada kader-kadernya bahwa “Kalian adalah ruh baru yang mengalir dalam jasad umat.”

Apakah yang dibutuhkan oleh sebuah umat untuk bangkit meraih kejayaannya yang hilang? Yang mereka butuhkan adalah sebuah referensi yang membingkai nilai-nilai, pemikiran, strategi, sistem dan karakter individu maupun kolektif mereka pada saat mereka merenda kehadiran historisnya hari demi hari. Sesungguhnya marja’iyyah (referensi) itu ada di tengah kita, yaitu Al Qur’an. Tetapi seperti kata beliau sendiri, orang-orang Barat mencari cahaya dalam kegelapan, namun umat Islam tertidur dalam cahaya.

Maka yang dibutuhkan oleh umat ini adalah membangun ulang hubungan mereka dengan Al Qur’an sebagai referensi. Sebab sesungguhnya Al Qur'an tidak saja mempunyai kandungan kebenaran Ilahiah yang mutlak, tapi juga mempunyai wibawa dan kekuatan pembangkit yang mahadahsyat.

Maka hanya dengan sebuah gesekan kecil, kata Imam Syahid Hasan Al-Banna, kehidupan dan kekuatan itu tiba-tiba mengalir dalam tubuh umat. Umat yang terbelakang itu tiba-tiba menjadi maju, tiba-tiba para penggembala kambing itu menjadi pemimpin dunia, tiba-tiba masyarakat Badui itu menjadi pusat peradaban dunia.

Itulah yang dilakukan oleh Imam Syahid Hasan Al-Banna, menghubungkan akal dan hati umat dengan Al qur’an dan menghadirkan pandangan-pandangan Al qur’an dalam berbagai dimensi kehidupan, serta persoalan sosial, ekonomi, dan politik yang dihadapi umat. Ketika umat kembali kepada referensinya ia pasti akan bergerak secara sistematis dalam perjalanan kebangkitannya. Di manakah letak kematangan sebuah umat kalau bukan pada referensi dan sistematika pertumbuhannya? Jika kepada referensi dan sistmeatika itu kita menambahkan anasir kepemimpinan yang kuat, maka mengertilah kita betapa menyatunya tiga kata itu dalam diri Imam Syahid Hasan Al-Banna, marja’iyyah (referensi), manhajiyyah (sistematis), dan qiyadiyyah (kepemimpinan).”

Subhanallah..
Anis Matta gitu loh.. ^_^
Saya pribadi suka dengan tulisan pa Anis Matta, berbunga-bunga.. :)

Buku itu sendiri ditulis oleh Ahmad Isa ‘Asyur, seorang anggota Ikhwan. Membaca tulisannya, terasa sekali betapa beliau mencintai Imam Syahid.

Melalui tulisannya ini pulalah, terasa banget betapa Imam Syahid sangat mencintai umat ini, jadi ingat Rasulullah yang juga sangat mencintai umatnya, sehingga saat meninggalnya pun, bukan Aisyah, istri tercintanya atau Fatimah, anak terkasihnya, namun yang disebut terakhir oleh Rasulullah adalah “ummati, ummati, ummati”..
Subhanallah.. betapa ingin kami membalas cintamu ya habibi..

Beberapa hari yang lalu, ketika membaca ulang buku Risalah Pergerakan, membaca kalimat-kalimat seruan dari Imam Syahid, subhanallah, terasa mengalir ruh baru dalam raga ini, sedemikian besarnya cinta beliau untuk umat ini.

Simaklah kata-katanya berikut ini:
“Betapa inginnya kami agar umat ini mengetahui bahwa mereka lebih kami cintai daripada diri kami sendiri. Kami berbangga ketika jiwa-jiwa kami gugur sebagai penebus bagi kehormatan mereka, jika memang tebusan itu yang diperlukan.
Tiada sesuatu yang membuat kami bersikap seperti ini, selain rasa cinta yang telah mengharu-biru hati kami, menguasai perasaan kami, memeras habis air mata kami, dan mencabut rasa ingin tidur dari pelupuk mata kami."

Saya tidak hendak menuliskan secara utuh tiap-tiap bab dalam buku ini, mungkin lain kesempatan, insya Allah. Kali ini, saya hanya ingin mengutip sedikit-sedikit kata-kata beliau di beberapa ceramah yang meninggalkan kesan mendalam pada diri saya pribadi, sungguh saya ingin meneladani beliau dalam hal betapa tulus dan dalamnya cinta beliau pada umat ini.

Berikut saya kutipkan pembukaan dari ceramah beliau yang berjudul:
Risalah Ibrahim AS.
(hal.109)

“Kita panjatkan puji syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT, karena Dia telah mencurahkan nikmat yang besar dan agung ini kepada kita, yaitu nikmat bercinta dan bersatu karena-Nya serta nikmat tolong-menolong dalam rangka menegakkan kalimat-Nya dan membela syariat-Nya. Sesungguhnya Dia adalah sebaik-baik pemimpin dan sebaik-baik pemberi pertolongan.

Ikhwan sekalian, kita sedang berada dalam sebuah pertemuan yang kental dengan nuansa persaudaraan dan keruhanian. Dalam pertemuan ini, terlihat nikmat akbar dan karunia agung dari Allah SWT, yaitu sebuah nikmat yang senantiasa disebut-sebut oleh Allah di hadapan kita, nikmat persaudaraan yang telah menyatukan hati kita, mempersaudarakan ruh kita, dan mewujudkan dalam diri kita suatu kenikmatan yang tidak bisa diketahui kecuali oleh siapa yang pernah merasaknnya secara nyata.

Memang, di antara perasaan- perasaan hati, ada yang tidak bisa digambarkan dengan ungkapan lisan. Nikmat kecintaan dan persaudaraan karena Allah, mengandung makna spiritual yang buahnya tidak bisa dirasakan selain oleh mereka yang terlibat di dalamnya. Persaudaraan, wahai Akhi, selain merupakan kenikmatan di dunia, juga merupakan keselamatan di akhirat. Ringkasnya, cinta adalah kelezatan, buah, dan faedah, yang tidak bisa diketahui kecuali oleh siapa yang pernah merasakannya secara sungguh-sungguh dan benar. Kita memohon kepada Allah SWT agar Dia menyatukan kita di atas landasan kecintaan dan persatuan karena-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan.”

In the name of love.. atas nama cinta..
Cinta karena Allah..

Berikut pembukaan dari ceramah beliau yang berjudul:
Risalah Musa AS.
(hal.121)

“Ikhwan sekalian, saya ingin memberitahu Anda tentang perasaan yang saya rasakan dan tentang apa yang seharusnya dilakukan, karena tujuan kajian ini bukan sekedar untuk mendapatkan informasi ilmiah atau ruhaniah semata.

Ikhwan sekalian, dari pertemuan ini saya tidak bermaksud mengemukakan banyak hakikat ilmiah kepada Anda semua agar bisa Anda mengerti dan tidak bermaksud mempengaruhi jiwa Anda semua, karena pada akhirnnya pengaruh itu pasti muncul pada siapa saja yang mendengarkan dan merenungkan kitab Allah SWT.

Saya tidak bermaksud mewujudkan kedua hal ini semata, tetapi saya bermaksud mendapatkan manfaat nyata yaitu agar perjumpaan kita dalam kajian ini bisa kita jadikan sebagai sarana untuk saling mengenal, menjalin hubungan, agar sebagian kita akrab dengan sebagian yang lain dan sebagian kita berbahagia berjumpa dengan sebagian lain, sehingga jiwa kita saling akrab, hati kita saling bertaut, pikiran kita saling mengasah, dan agar dalam kajian dan pertemuan ini kita bisa terus-menerus mengkaji banyak atau sedikit dari aspek-aspek ilmiah yang berkaitan dengan diri kita.

Ikhwan tercinta, dengan pertemuan ini saya ingin membuka kesempatan untuk saling memahami dan mengenal, maka hendaklah Anda semua berusaha mewujudkannya. Percayalah kepada saya, bahwa saya merindukan kajian ini, sekalipun kadang-kadang saya tidak mempunyai hasrat untuk berbicara, tetapi mungkin saat berlangsungnya acara kajian ini adalah saat jiwa ini bersih. Barangkali jiwa ini bisa berpaling dan mengendur, tetapi percayalah kepada saya, Ikhwan sekalian, bahwa saya merindukan saat ini, di hari ini, dengan kerinduan yang luar biasa. Saya menunggu-nunggu saatnya tiba. Bertanya dan saling memahami adalah perbuatan yang pahalanya lebih besar di sisi Allah daripada belajar.

Nabi kita SAW pernah bersabda,
“Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sehingga saling mencintai.”

Seorang mukmin adalah orang yang berhati nurani, berperasaan, dan hidup. Hatinya kaya raya. Wahai Akhi, seorang mukmin adalah seorang yang lemah lembut dan ramah di mana pun ia berada.”

Subhanallah..
Betapa lembutnya hati beliau.. jadi teringat firman Allah dalam QS Al Maidah 5:54:
“..Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin..”

Berikut pembukaan dari ceramah beliau yang berjudul:
Surat Paling Lengkap Mencakup Makna dan Tujuan Al Qur’an
(hal.149)

“Ikhwan yang mulia, saya sampaikan salam penghormatan Islam, salam penghormatan dari Allah, yang baik dan diberkahi: assalamu ‘aalikum warahmatullaahi wabarakatuh.

Bagus sekali bila seseorang berada di tengah- tengah kelompok pilihan dan istimewa yang terdiri dari para pemuda beriman yang bersih, yang hati mereka tidak dipertemukan dan tidak dipertautkan kecuali oleh dakwah yang baik, kata-kata yang baik, dan tujuan yang baik pula. Kita memohon kepada Allah agar memasukkan kita dalam golongan orang-orang yang baik, di dunia maupun di akhirat. Sesungguhnya Dia sebaik-baik Pelindung dan Penolong.

Tahukan Anda, ampunan, rahmat, dan karunia apakah yang turun kepada kita di majelis yang mulia ini, yang dilaksanakan di jalan Allah dan karena Allah? Rahmat macam apa? Ampunan macam apa? Curahan karunia macam apa yang turun kepada kita yang berkumpul di salah satu taman surga ini? Bukankah pertemuan kita ini termasuk dalam kategori halaqah zikir?
Sedangkan Rasulullah SAW pernah bersabda, “Jika kamu melihat taman-taman surga, maka bersenang-senanglah di sana.” Para sahabat bertanya, “Apakah taman-taman surga itu, wahai Rasulullah?” “Halaqah-halaqah dzikir,” jawabnya.

Beliau juga bersabda:
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di suatu rumah Allah, membaca dan mempelajari kitab Allah secara bersama-sama, kecuali mereka pasti diliputi oleh rahmat, ketenangan turun kepada mereka, malaikat mengelilingi mereka dan Allah menyebut-nyebut mereka di hadapan para malaikat di sisi-Nya.”

Ikhwan tercinta. Bukankah kita berkumpul di suatu rumah Allah? Meskipun tempat ini bukan masjid, tetapi sama dangan masjid dipandang dari tujuan pembangunannya dan aktivitas yang dilakukan di dalamnya.

Berbahagialah, Ikhwan sekalian, sesungguhnya kita berada di salah satu rumah Allah. Para malaikat mengelilingi, rahmat Allah meliputi dan ketenangan turun kepada kita.” “Sentuhan Hati Hari Selasa", yang pasti dirasakan oleh orang semacam saya ketika berdiri di tengah-tengah Anda, dan yang harus ditunaikan sebaik-baiknya ini, sedikit pun tidak akan saya lebih-lebihkan dan saya buat-buat, tetapi ia benar-benar merupakan bisikan dari hati ke hati.”

Subhanallah..
Memang yang datang dari hati, akan sampai pula ke hati..
Dakwah yang Imam Syahid lakukan berangkatnya dari hati yang penuh cinta, walhasil sampai pula pada hati yang saling terpaut karena cinta..

Berikut pembukaan dari ceramah beliau yang berjudul:
Amar Ma’ruf Nahi Munkar
(hal.201)

Amma ba’du. Secara formal, saya meminta maaf kepada Anda semua lantaran keterlambatan saya saat ini, namun secara substansial saya memohon maaf kepada diri saya sendiri karena telah menghalanginya dari indahnya perjumpaan akrab dengan Anda semua saat ini.

Ikhwan semua. “Sentuhan Hati Hari Selasa” menghendaki untuk menunjukkan hak dan keberadaannya. Bila kita tidak mengenal hak diri kita, maka siapakah yang akan mengenalinya? Karena itu, izinkan saya berpanjang lebar dengan “Sentuhan Hati Hari Selasa” ini untuk menggambarkan hak persaudaraan, seraya memohon kepada Allah SWT agar memberikan manfaat kepada saya dan Anda semua dengan apa yang kita ucapkan maupun yang kita dengarkan, serta memperat ikatan persaudaraan ini di antara hati kita, yang ia merupakan kekuatan bagi orang-orang yang lemah dan bekal bagi orang-orang yang bercita-cita dan berjuang. Saya memohon kepada Allah SWT agar menyatukan hati kita di atas ridha-Nya dan memberikan kepada kita kenikmatan cinta karena-Nya, serta menjadikannya bermanfaat bagi kita di dunia dan akhirat.

Ikhwan semua, Anda telah membaca dan mengetahui bahwa Allah SWT menghargai ikatan di antara orang-orang beriman ini dengan harga yang tinggi, sehingga menilainya sebagai satu bentuk keimanan, dan ketiadaannya sebagai satu bentuk kekufuran. Anda semua telah membaca fiorman Allah SWT, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara.” (QS Al Hujurat 49:10)

Subhanallah..
Hasan Al-Banna banget gitu loh..

Kutipan yang terakhir..

“Ikhwan sekalian, ini adalah malam yang agung lagi mulia. Kita sedang berada di dalamnya dan menikmatinya karena ia adalah wahana bersatunya hati yang saling menolong dalam ketaatan kepada Allah dan dalam rangka mencari ridha Allah. Saya tidak melupakan sentuhan yang tampak di hadapan saya, menggetarkan perasaan saya, dan mempengaruhi jiwa saya, kemarin.

Kemarin saya berjalan-jalan, bersama seorang akh. Kami memperbincangkan hal-hal biasa dan umum. Di sela-sela pembicaraan, akh ini mengingatkan bahwa sekarang hari Senin, dan besok hari Selasa. Sungguh menggembirakan dan mengesankan, ketika ia berbicara mengenai perasaan aneh yang muncul pada dirinya. Dengan bersahaja dan nada datar, ia berkata, “Saya sering menghitung-hitung kedatangan malam tersebut karena kerinduan untuk berjumpa dengan saudara-saudara saya.” Kemudian ia melanjutkan perkataannya, “Sekarang saya mengetahui hikmah hari Jum’at dan shalat Jum’at, yang banyak di antara kaum muslimin tidak memperhatikan rahasianya. Andaikata mereka serius memperhatikan hari Jum’at dan shalat Jum’at, tentu keadaan mereka tidak sebagaimana sekarang. Ketika mewajibkan pertemuan-pertemuan ini, Islam melihat tujuan-tujuan luhur di dalamnya yaitu pertemuan jiwa dan hati yang ikhlas pada hari Jum’at untuk melaksanakan shalat Jum’at. Sayangnya, manusia melaksanakan shalat Jum’at sekedar sebagai pelaksanaan kewajiban, yang barangsiapa telah melaksanakannya, gugurlah kewajiban tersebut darinya dan barangsiapa belum melaksanakannya maka ia mendapatkan hukuman.”

Akh tersebut mulai berbicara panjang lebar, sedangkan saya sedikit kurang perhatian terhadapa pembicaraannya, karena ia telah menghujani saya dengan dua sentuhan.

Pertama, kegembiraan karena kaum muslimin mulai mengetahui faedah pertemuan ini, yaitu pertemuan hati dan jiwa. Inilah yang menggembirakan dan membahagiakan saya, sekaligus membuat saya kurang memperhatikan isi pembicarannya.

Kedua, saya khawatir jika waktu berlalu terlalu lama sementara mereka belum juga mengetahui hikmah tersebut, sehingga mereka memahami Selasa hanya sebagai hari pelajaran, melupakan hikmah di balik itu, yaiutu tolong-menolong dalam rangka menggapai ridha Allah SWT.

Kita memohon kepada Allah SWT agar mempertemukan kita di dalamnya atas landasan cinta karnea-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar Doa.”

Subhanallah..
Jadi ingat doa robithoh yang diajarkan Imam Syahid.. saya suka banget dengan doa itu, indah, penuh cinta dari kelembutan hati..
“Ya Allah.. sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya kepada-Mu, bertemu untuk taat kepada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru (dakwah di jalan)-Mu, dan berjanji setia untuk membela syariat-Mu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya, ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya, dan penuhilah dengan cahaya-Mu yang tidak akan pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakal kepada-Mu, hidupkanlah dengan marifah-Mu, dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Amin. Dan semoga shalaat serta salam selalu tercurahkan kepada Muhammad, kepada keluarganya, dan kepada semua sahabatnya"

Ada lagi sebuah ceramahnya yang berkesan banget, sehingga saya tidak rela untuk hanya sekedar mengutip sebagiannya, insya Allah, ntar akan saya tuliskan utuh, judulnya: Jika Anda Ingin Menjalin Hubungan dengan Allah, Perbaruilah Taubat (hal. 163)

oiya, satu hal lagi..
menyimak untaian kalimat cinta dari Imam Syahid, saya teringat nasyid Suara Persaudaraan yang berjudul Ukhuwah.. saya suka banget nasyid itu.. berikut cuplikannya:

"Rasulullah mengajarkan
tentang arti kata cinta
yang harus diungkapkan pada
sahabat atau saudara
dengan kata-kata indah
yang terungkap dari lisan
seindah yang tersimpan di dalam kalbu"


On my notebook, Thursday, January 12, 2006

Tuesday, January 10, 2006

Mengelola Ketidaksempurnaan

Mengelola Ketidaksempurnaan
Anis Matta

Apalagi yang tersisa dari ketampanan setelah ia dibagi habis oleh Nabi Yusuf dan Muhammad. Apalagi yang tersisa dari kecantikan setelah ia dibagi habis oleh Sarah, istri Nabi Ibrahim, dan Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW? Apalagi yang tersisa dari pesona kebajikan setelah ia direbut oleh Ustman bin Affan? Apalagi yang tersisa dari kehalusan budi setelah ia direbut habis oleh Aisyah?

Kita hanya berbagi pada sedikit yang tersisa dari pesona jiwa raga yang telah direguk habis oleh para nabi dan orang shalih terdahulu. Karena itu persoalan cinta selalu permanen begitu: jarang sekali pesona jiwa raga menyatu secara utuh dan sempurna dalam diri kita. Pilihan-pilihan kita, dengan begitu, selalu sulit. Ada lelaki ganteng atau perempuan cantik yang kurang berbudi. Sebaliknya, ada lelaki shaleh yang tidak menawan atau perempuan shalehah yang tidak cantik. Pesona kita selalu tunggal. Padahal cinta membutuhkan dua kaki untuk bisa berdiri dan berjalan dalam waktu yang lama. Maka tentang pesona fisik itu Imam Ghazali mengatakan: “Pilihlah istri yang cantik agar kamu tidak bosan.” Tapi tentang pesona jiwa itu Rasulullah SAW bersabda: “Tapi pilihlah calon istri yang taat beragama niscaya kamu pasti beruntung.”

Persoalan kita adalah ketidaksempurnaan. Seperti ketika dunia menyaksikan tragedi cinta Puteri Diana dan Pangeran Charles. Dua setengah milyar manusia menyaksikan pemakamannya di televisi. Semua sedih. Semua menangis. Puteri yang pernah menjadi trendsetter kecantikan dunia dekade 80-an itu rasanya terlalu cantik untuk disia-siakan oleh sang pangeran. Apalagi Camila Parker yang menjadi kekasih gelap sang pangeran saat itu, secara fisik sangat tidak sebanding dengan Diana. Tapi tidak ada yang secara obyektif mau bertanya ketika itu. Kenapa akhirnya Charles lebih memilih Camila, perempuan sederhana, tidak bisa dibilang cantik, dan lebih tua ketimbang Diana, gadis cantik berwajah boneka itu? Jawaban Charles mungkin memang terlalu sederhana. Tapi itu fakta, “Karena saya lebih bisa bicara dengan Camila.”

Kekuatan budi memang bertahan lebih lama. Tapi pesona fisik justru terkembang di tahun-tahun awal pernikahan. Karena itu ia menentukan. Begitu masa uji cinta selesai, biasanya lima sampai sepuluh tahun, kekuatan budi akhirnya yang menentukan sukses tidaknya sebuah hubungan jangka panjang. Dampak gelombang magnetik fisik berkurang Bukan karena kecantikan atau ketampanan berkurang. atau hilang bersama waktu.
Yang berkurang adalah pengaruhnya. Itu akibat sentuhan terus menerus yang mengurangi kesadaran emosi tentang gelombang magnetik tersebut.

Apa yang harus kita lakukan adalah mengelola ketidaksempurnaan melalui proses pembelajaran. Belajar adalah proses berubah secara konstan untuk menjadi lebih baik dan sempurna dari waktu ke waktu. Fisik mungkin tidak bisa dirubah. Tapi pesona fisik bukan hanya tampang. Ia lebih ditentukan oleh aura yang dibentuk dari gabungan antara kepribadian bawaan, pengetahuan dan pengalaman hidup. Ketiga hal itu biasanya termanifestasi pada garis-garis wajah, senyuman dan tatapan mata serta gerakan refleks tubuh kita. Itu yang menjelaskan mengapa sering ada lelaki yang tidak terlalu tampan tapi mempesona banyak wanita. Begitu juga sebaliknya.

Itu jalan tengah yang bisa ditempuh semua orang sebagai pecinta pembelajar. Karena pengetahuan dan pengalaman adalah perolehan hidup yang membuat kita tampak matang. Dan kematangan itu pesonanya. Sebab, setiap kali pengetahuan kita bertambah, kata Malik bin Nabi, wajah kita akan tampak lebih baik dan bercahaya.


Sumber :
Kolom Thumuhat (Gelora) Serial Cinta ke-48
Tarbawi Edisi 124 Th. 7
19 Januari 2006M

Sunday, January 08, 2006

Resume: Motivational Intelligence

Judul Buku: Life Excellent
Menuju Hidup Lebih Baik

Penulis: Reza M. Syarief
Penerbit: PRESTASI, Jakarta 2005
Cetakan Pertama, Juni 2005

Bab: Motivation Intelligence
Kecerdasan Generasi Ke-5
Abad Hypertech



MOTIVATION INTELLIGENCE

Suatu ketika, kita perlu untuk “stop and think”, berhenti dan berpikir.

Manusia dan hewan sama-sama memiliki panca indra, sama-sama memiliki insting. Satu hal yang membuat manusia lebih unggul dibandingkan hewan adalah AKAL.

Dengan akal, manusia bisa membuat kebun binatang, namun binatang tidak bisa membuat kebun manusia. : )

Akal atau otak manusia merupakan suatu anugerah Allah yang sangat luar biasa. Di sebuah buku yang berjudul Learning Revolution karangan Dr. Gordon Dryden dan Janette Vos disebutkan satu ungkapan, “Every children born to be genius but their parent make them degenius” setiap bayi yang lahir di muka bumi ini dalam keadaan jenius, tapi orangtuanyalah yang membuat mereka jadi tidak jenius.

(catatan diana: tuh.. makanya dari sekarang kita harus mempersiapkan diri supaya kelak kita bisa jadi orang tua yang dapat mengoptimalkan kejeniusan anak kita, bukan malah men-degenius-kan mereka, otre?)

Di dalam dunia otak kita mengenal ada berbagai macam tingkat kecerdasan, ada intellectual intelligence, emotional intelligence, adversity intelligence, linguistic intelligence, musical intelligence.

(catatan diana: jadi ingat buku Sekolah Para Juara, duh lupa siapa penulisnya, di situ dijabarkan tentang multiple intelligence)

Nah, sekarang saya (baca: pa Reza M. Syarief) akan memperkenalkan kepada Anda satu kecerdasan baru, yakni Motivation Intelligence, kecerdasan motivasi.

Motivasi ini dalam bahasa Arab diistilahkan dengan niat.
Dalam satu hadits Rasulullah: “Apabila sebuah perbuatan tidak dimulai dengan niat yang ikhlas, maka amal itu akan tertolak. Sesungguhnya amal itu tergantung niat.”
Kalau niatnya ikhlas, insya Allah dia akan mendapat pahala. Tapi, kalau niatnya tidak ikhlas, maka apa yang dilakukan menjadi sia-sia.
Jadi, ternyata motivation intelligence (MI) menggambarkan peranan yang sangat penting, sebelum Anda melakukan satu hal, sebelum Anda melangkah.

Saya mengartikan motivasi adalah reason to do, alasan seseorang untuk berbuat. Kalau Anda memiliki alasan-alasan yang banyak, berarti Anda mempunyai motivasi yang cukup tinggi pada saat itu, dan sebaliknya.

Saya akan memberikan sebuah exercise kecil kepada Anda.

Siapkan kertas dan pulpen. Saya akan mengajukan satu pertanyaan dan mohon Anda jawab dengan cepat dan tepat. Anda sudah siap?

Pertanyaan saya adalah apa yang Anda lakukan kalau hari ini mendapat uang 10 Milyar? Apa yang akan Anda perbuat, untuk apa saja uang itu. Oke, silakan Anda tuliskan.

(catatan diana: jadi ingat cerita Aa Gym, hampir mirip pertanyaannya, dan jawaban Aa Gym cukup cerdas dan bikin ger, kata Aa, uang itu akan saya sedekahkan semuanya / nah loh, koq gitu Aa? / iya, itu tadi kan masih Cuma mimpi, jadi, setelah saya sedekahkan semuanya, maka saya mimpi lagi dapat uang sebesar itu lagi / tuh.. cerdas kan? / kata Aa lagi, kita terkadang terlalu kikir, bahkan uang yang masih dalam angan-angan pun berat bagi kita untuk menyedekahkannya.. sekali ini, diana setuju banget dengan Aa Gym)

kembali lagi ke pa reza nih..

Saya menilai ada berbagai macam respon terhadap pertanyaan ini. Ada yang masih berpikir-pikir, ada yang mulai menulis tapi ragu-ragu menulisnya, tapi ada yang sudah dengan lancar menulisnya. Sepertinya dia sudah tahu apa yang akan dia lakukan. Beruntung Anda yang sudah melakukan seperti itu.

Perbedaan respon itu menunjukkan motivasi yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Kalau Anda sudah punya motivasi yang kuat, pasti Anda akan menjawab dengan mudah karena Anda tahu alasan untuk berbuat sesuatu.

(diana’s comment: what an exercise!)

Ada 4 langkah dalam mengembangkan motivation intelligence

1Achievement Motivation
Penekanannya adalah mengejar dan mencapai sebuah tujuan.
Jadi, Achievement Motivation adalah kecerdasan motivasi di mana intinya adalah kemampuan seseorang untuk mengejar tujuannya, mencapai tujuan.

Kalau dalam bahasa agama disebut dengan istilah Iltizam. Kalau Anda sudah berazam (berketetapan hati) untuk mencapai sesuatu, serahkan semuanya kepada Allah. Itu yang disebut dengan Achievement Motivation

2Affiliation Motivation
Adalah motivasi seseorang untuk berhubungan dengan masyarakat dengan basis sosial. Bagaimana kita mempunyai kemampuan berinteraksi dengan lingkungan sekeliling kita (lingkungan sosial).

Inilah sebabnya di dalam Al Qur’an kata iman jarang sekali dalam bentuk singular, tapi seallau dalam bentuk jamak. Iman adalah bentuk tunggal, sedangkan bentuk jamaknya adalah aamanu. Itu artinya kita diminta oleh Allah SWT untuk berjamaah. Berjamaah artinya mengembangkan affiliation motivation, mengembangkan motivasi afiliasi kita.

3Competence Motivation
Adalah job mastery by problem solving skill. Jadi, bagaimana kita menguasai satu pekerjaan, motivasi keinginan kita untuk menguasai satu pekerjaan dengan mengembangkan ketrampilan problem solving, memecahkan masalah. Keinginan untuk menjadi spesialis di bidangnya.

Saya sempat memberikan satu intermezzo pada kawan-kawan, anekdot. Saya membayangkan berada di tahun 2010, saya sakit gigi lalu berobat ke dokter gigi. Ketika saya ke dokter gigi itu saya ditolak. Kenapa? Karena dokter itu spesialis gigi taring, sedangkan yang rusak adalah gigi geraham saya. Saya membayangkan ternyata spesialis ada spesialis lagi. Luar biasa, ini yang saya sebut dengan competence motivation.

Ilmu itu semakin digali semkain luar biasa seperti filsafat sumur, tidak luas tapi dalam. Jangan Anda seperti danau, luas tapi cetek. Idealnya Anda menjadi filsafat laut, luas tapi dalam.

(catatan diana: luar biasa opini pa reza nih.. dan ga mudah untuk menjadi laut, jadi sumur aja sudah habis-habisan nih.. tapi ada satu saran dari buku Profil Kader PKS, jadilah Spesialis yang Berwawasan Global, kayaknya ini jalan tengahnya..)

4Power Motivation
Adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang dan mengubah situasi. Ini motivation intelligence yang paling tinggi.

Bagaimana kita sampai pada power motivation?

Kita hrus tahu bahwa motivasi itu punya dua unsur: pushing force (gaya dorong) dan pulling force (gaya tarik).

Ada orang yang akan termotivasi kalau diberikan tekanan. Ini yang disebut pushing force, atau dalam ilmu psikologi disebut moving away.

Sedangkan pulling force, gaya tarik itu bisa dibangun lewat idealitas. Dia akan termotivasi kalau diberikan kesenangan. Ini yang dalam ilmu psikologi disebut moving toward.

Kalau yang pertama adalah pain, yang kedua adalah pleasure (reward and punishment –diana). Jadi, bermain motivasi adalah bermain tentang pain dan pleasure, rasa sakit dan rasa senang. Tidak salah kalau dalam Al Qur’an jumlah ayat tentang surga sama jumlahnya dengan ayat tentang neraka.

Apa artinya?

Dalam hidup ini, kita harus bisa mengelola kapan saatnya kita harus mengejar syurga, pada saat yang lain kita harus meninggalkan neraka. Dua hal inilah yang akan memberikan spirit yang kuat untuk membangkitkan motivation intelligence kita. Ketika Anda merasa pesimis, Anda melihat syura sehingga Anda lebih optimis. Ketika anda menjadi orang yang sudah berhasil, Anda ingat neraka sehingga Anda tidak menjadi orang yang sombong.

Motivation Intelligence itu akan membantu Anda menjadi orang-orang yang punya power motivation dalam hidup ini. Dengan kata lain, melalui Motivation Intelligence ini saya mengajak Anda, jadilah seperti sebuah ‘spring’, per. Anda tahu per? Siap ditekan, siap ditarik. Begitu pula dalam hidup kita, Anda harus siap ditekan dengan kenyataan, Anda harus siap ditarik dengan cita-cita.

On my notebook, Sunday, January 08, 2006

Friday, January 06, 2006

Resume: Di Jalan Dakwah Aku Menikah

Judul Buku: Di Jalan Dakwah Aku Menikah
Penulis: Cahyadi Takariawan, Lc

“Seandainya seseorang dianugerahi harta Qorun dan fisik Hercules. Lalu dihadiahkan di hadapannya 1000 perempuan jelita berikut segala keistimewaannya, niscaya dia tidak pernah berjumpa dengan kepuasan”


CATATAN PEMBUKA

PERNIKAHAN berarti mempertemukan kepentingan-kepentingan dan bukan mempertentangkannya

MENIKAH adalah peristiwa fitrah, fiqhiyah, dakwah, tarbiyah, sosial dan budaya

Fitrah artinya pernikahan merupakan salah satu sarana mengekspresikan sifat-sifat dasar kemanusiaan (yakni kecenderungan terhadap lawan jenis)

Fiqhiyah artinya pernikahan memiliki sejumlah aturan fikih yang jelas (dari proses pembentukan keluarga, setelah terbentuknya keluarga, permasalahan dan solusinya)

Dakwah artinya pernikahan merupakan pengkabaran tentang jati diri Islam kepada masyarakat

Tarbiyah artinya dengan pernikahan, akan menguatkan sisi-sisi kebaikan individual dari laki-laki dan perempuan yang menikah tersebut, jadi bareng-bareng gitu

Sosial artinya dengan pernikahan, terhubungkanlah 2 keluarga besar pihak laki-laki dan perempuan

Budaya artinya dengan pernikahan, terbaurkanlah 2 latar budaya yang tidak mesti sama dari kedua belah pihak


BAGIAN PERTAMA

KESIAPAN adalah perpaduan harmonis antara pekerjaan akal, hati dan anggota tubuh. Tidaklah seseorang dikatakan siap melakukan sesuatu sebelum akal, hati, dan anggota tubuhnya menyatakan kesangggupan.

Hadits-hadits Rasulullah:

“Apabila seseorang melaksanakan pernikahan, berarti telah menyempurnakan separuh agamanya, maka hendakalah ia menjaga separuh yang lain dengan bertaqwa kepada Allah”

“Menikah adalah sunnahku, maka barangsiapa tidak suka dengan sunnahku, ia bukan termasuk golonganku.”

“Menikahlah, karena akau akan membanggakan jumlahmu yang banyak di hari akhir nanti.”

“Wahai para pemuda, barangsiapa telah mampu di antara kalian, hendaklah melaksanakan pernikahan, karena ia dapat menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan (kehormatan).”

“Carilah kekayaan dan rizki melalui pernikahan”

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
(QS An Nuur 24:32)


Di jalan apakah Anda menikah?


"DI JALAN DAKWAH, AKU MENIKAH"


Jalan para nabi dan syuhada, jalan orang-orang shalih, jalan para ahli syurga..

Jalan ini menawarkan kelurusan orientasi, bahwa pernikahan adalah ibadah.
Bahwa berkeluarga adalah salah satu tahapan dakwah untuk menegakkan kedaulatan di muka bumi Allah SWT.

BAHAGIA

Bahagia itu adalah kosakata ruhani, dengan demikian sesungguhnya ia tak akan dicapai dengan jalan materi. Ia hanya dicapai dengan jalan ruhani. Materi tak akan pernah bisa memuaskan nafsu manusia, berapapun banyaknya.

Kebahagiaan itu letaknya di hati yang mampu mensyukuri seluruh nikmat yang Allah berikan. Pada jiwa yang senantiasa mendambakan keridhaan Allah, pada pikiran yang senantiasa tersibghah dalam kebenaran.
Kebahagiaan itu bersumber dari: keimanan yang mendalam, ketundukan yang tulus atas ketentuan Allah, kelapanagn hati dalam menerima perintah dan larangan Nya.

Bahagia itu ada dalam hati, tersimpan dalam jiwa.


PERSIAPAN DIRI MENJELANG PERNIKAHAN

1Persiapan MORAL & SPIRITUAL

Artinya: mantapnya niat.
Siap dengan segala konsekuensi dan rfesiko.
Cara:
MORAL:
*meningkatkan pengetahuan agama
*perbaikan diri secara kontinyu
*jadikan diri cinta beramal shalih dan ihsan
Cara:
SPIRITUAL
*meningkatkan ibadah wajib dan sunnah
*berdoa kepada Allah agar diberi kekuatan dan kemantapan hati
*istighfar, mohon ampun, taubat

2Persiapan KONSEPSIONAL

Artinya: menguasai hukum etika, aturan dan pernik-pernik pernikahan serta rumah tangga.
Cara:
*banyak belajar, pembekalan pernikahan

3Persiapan FISIK

Artinya: sehat jasmani, rajin olahraga, sehat dan bugar
Cara:
*hidup teratur, makan seimbang dan bergizi, cukup istirahat, olahraga teratur

4Persiapan MATERIAL

Materi merupakan salah satu sarana ibadah kepada Allah.
Kesiapan pihak laki-laki untuk menafkahi dan kesipan pihak perempuan untuk mengelola keuangan keluarga.

Setiap muslim hendaknya memiliki optimisme tinggi untuk bisa mendapatkan karunia dari Allah berupa rizki. Sepanjang mereka mau berusaha, melakukan sesuatu untuk kehidupan, jalan-jalan kemudahan itu akan datang.

Yang penting adalah etos kerja dari pihak laki-laki untuk berusaha mencari nafkah dengan seluruh kemampuan yang dimiliki.

5Persiapan SOSIAL

Artinya: membiasakan diri terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan


BAGIAN KEDUA


Anda akan gagal menikmati hidup jika dari awalnya telah memilih jalan yang salah.

Islam tidak melarang kecenderungan hati kepada lawan jenis sebelum terjadinya pernikahan. Selama yang terjadi hanyalah kecenderungan, ketertarikan, kekaguman, perasaan kasih sayang terhadap lawan jenis, maka hal seperti ini tidaklah menimbulkan dosa.
Yang akan menjadikannya sebagai salah dan menimbulkan dosa adalah ekspresi dari perasaan tersebut ketika memang sudah melanggar batasdan syar’i.

Kecenderungan hati dan rasa senang yang berkembang antara laki-laki dan perempuan yang dimaksudkan untuk pernikahan tidaklah terlarang, asalkan bersih dari pergaulan yang amat dekat, persentuhan kulit, khalwat atau berdua-duaan di tempat sepi, perasaan yang menggelora dan berdampak menggelisahkan hati dan perasaan serta hal-hal lain yang jelas dilarang syariat.

“Cinta adalah perasaan yang baik dengan kebaikan tujuan, jika tujuannya adalah menikah. Artinya, yang satu menjadikannya yang lainnya sebagai teman hidup, jika demikian maka alangklah bagus tujuan ini.”
(Abu Suqqah)

Berkenalan dengan Orang Tua Calon

1Cari info tentang keadaan dan kondisi camer
Artinya, memilih bahasa, sikap, topik yang tepat
2Pilihlah BAHASA yang sehari-hari dipakai oleh camer

Urutannya:
*Basa-basi kondisi sekitar yang positif
*Perkenalkan diri dengan singkat, jelas dan sopan
*Sampaikan maksud kedatangan
*Menetapkan waktu khitbah secara formal
*Tanyakan dengan halus hal-hal yang harus dipersiapkan

ESENSI KHITBAH

*Pernyataan pihak laki-laki untuk menikahi anak perempuan yang dimaksud
*Tangggapan/jawaban dari pihak perempuan tentang diterima/ditolaknya pinangan tersebut

“Tidak ada terlihat indah oleh 2 orang yang menjalin cinta kasih selain nikah”


(catatan diana: bagian ketiga&keempat baca langsung di bukunya ya :))


BAGIAN KELIMA


Mudah-mudahan Anda mendengarkan detak jantung yang berirama kian cepat
Kegembiraankah atau penyesalan?

Untuk bisa menicintai dan merasa dicintai, diperlukan pengenalan, sebagaimana kata orang bijak: “tak kenal maka tak sayang”

Maka belajarlah mengenali pasangan hidup masing-masing:
*apa yang menyenangkan dirinya
*apa yang membuat sedih dan marah
*apa yang disukainya
*apa yang membuatnya benci dan jijik
*apa tanda ia gembira, tanda ia sedih
*apa indikasi ketenangannya, indikasi kegelisahannya
*kata-kata apa yang ingin didengar
*kalimat apa yang tidak ingin didengar

bicarakan tentang apa saja….

*buah kesukaan, makanan kesukaan
*warna baju kesayangan
*lagu yang disukai, klasik, nasyid
*hobi renang, mendaki gunung
*tokoh2 kenegaraan, artis kesayangan
*buku, pengarang, penulis-penulis besar
*make-up, sabun, sampo
*nama anak-anak…

saling berbagi rasa, berbagi cerita, menertawakan kelucuan-kelucuan di masa lalu


TANTANGAN KELUARGA DI TAHUN PERTAMA


1Masalah Penyesuaian Diri
Solusi: rasa empati kepada pasangan, mendialogkan perbedaan, mencari solusi bersama, memakluminya

2Kebiasaan Diri Sebelum Menikah
Solusi: saling terbuka membicarakan sebatas apa toleransi terhadapa kebiasaan hidup masing-masing bisa diberikan à keseimbangan pola kebiasaan yang bisa diterima kedua belah pihak tanpa ada yang merasa tertekan

3Harapan terhadap Pasangan terlampau berlebihan
Solusi: siap menerima apa adanya pasangan
Komunikasi efektif, menyampaikan keinginan dan harapan secara seimbang, sehingga kedua belah pihak saling mengevaluasi dan kemudian membenahi diri à merekonstruksi ulang daftar keinginan dan harapan untuk disesuaikan dengan kenyataan

4Pengaruh Kejadian Masa Lalu
Solusi: yang lalu biarlah berlalu, Anda hidup di masa kini dan yang akan datang
Jangan mengungkit-ungkit di hadapan pasangan hal-hal masa lalu yang akan merupakan potensi konflik
Jika yang lalu berisi amal shalih, maka ia telah berhak menjadi pahala yang tertulis, namun bila yang lalu berisi dosa dan maksiat, harus dihapuskan dengan istighfar dan taubat nasuha

5Penyamaan Persepi dan Aplikasinya
Solusi: meletakkan toleransi dakam membangun kebersamaan rumah tangga à membangun kesamaan persepsi untuk kemudian menuju aplikasi yang disepakati kedua belah pihak.
Kadang, harus ada yang mau berkorban dengan mengikuti pendapat salah satu, disertai penuh kelegaan, bukan paksaan.

(catatan diana: jadi ingat 3 semangat dari Aa Gym: semangat solusi bersama, semangat persaudaran, dan semangat apa ya?)


APA YANG SEBAIKNYA DILAKUKAN?

1Keterbukaan, Taaruf dan Musyawarah
Intinya: KOMUNIKASI

.K.O.M.U.N.I.K.A.S.I.

Saling terbuka dalam menyampaikan perasaan, keinginan, harapan,… dsb
Salah satu cara: mengirim surat cinta dan surat jawaban harapan (harapan surat balasan)

2Memulai Terlebih Dahulu

*kerjakan dulu, jangan menuntut
*berlomba menunaikan kewajiban, memberikan bantuan
*memberi.. memberi… memberi..

3Tidak Mengabaikan Hal Yang Kecil

(ingat 3M-nya Aa Gym: Mulai dari yang kecil, mulai dari diri sendiri, mulai saat ini juga)

4Saling Berlomba Mengalah Untuk Kebaikan Bersama

lebih baik dibangun sikap mental mengedepankan mengalah, mengaku diri bersalah, masing-masing pasti punyta andil dalam kesalahan

mendahului minta maaf

5Kembalikan Semuanya Kepada Allah

hubungan dengan Allah harus diperkokoh dan muncul kekuatan spiritual pada masing-masing anggota rumah tangga.


CATATAN PENUTUP


Dengan apa hidup Anda pertahankan
Jika api kesejatian diri
Telah Anda padamkan
Sejak ia belum menyala?

“Hati yang bersyukur, lisan yang banyak berdzikir, dan istri yang shalihah dapat membantumu dalam urusan dunia dan agamamu adalah sebaik-baik sesuatu yang menjadi simpanan manusia”

Nafsu syahwat itu seperti air bah yang turun dari puncak gunung. Barang siapa berdiri menghadangnya, maka ia akan diterjang dan dilumatkan. Barang siapa membiarkannya, maka ia bakal memporakporandakan negeri dan memusnahkan umat manusia.Orang yang berakal sehat tentu akan membuat jalan untuknya, menggali tanah sedalam-dalamnya dan mengalirkan air bah itu ke sana. Inilah yang diperbuat Islam

***


Hasanah Diana

Create Your Badge