Kajian Muslimah :: Senin, 25 September 2006
Bismillahirrohmaanirrohiim
Alhamdulillah..
Hari ini berkesempatan mengikuti Kajian Muslimah
Berikut adalah materi pembuka dari pemateri: Ustad Adi Junjungan Mustafa
Selamat Menyimak.. :)
"Al-Qur'an itu Pencemburu, Ia Meninggalkan Orang yang Meninggalkannya"
“Sebagaimana akhwat sekalian ketahui, bulan Ramadhan disebut juga Syahrul Quran
Nabi Muhammad saw dan para sahabat beliau serta orang2 sholih terdahulu amat hebat interaksinya dengan Quran selama Ramadhan dan Ramadhan sendiri kehadirannya dikaitkan dengan bulan dimana Quran diturunkan. (QS Al Baqarah:185)
mari kita ikuti wawancara dengan Syaikh Muh Jibril.
Syaikh Muhammad Jibril, adalah salah satu ulama al-Qur'an yang begitu lekat dalam hati umat Islam Mesir saat ini. Seorang Imam yang termashur di Mesir, yang indah bacaan Qurannya
Berikut petikan dialog yang dilakukan oleh Islamonline bersama Syaikh al-Qur'an ini:
Bagaimana anda belajar al-Qur'an, hukum dan bacaannya, dan bagaimana anda memelihara hafalan dan bacaan al-Qur'an?
Aku belajar dan menghafal al-Qur'an, mempelajari hukum-hukumnya melalui kitab-kitab tradisional di salah satu desa di distrik Qalyubiya.
Ketika itu aku berguru dari Syaikh Amin Sulaiman rahimahullah. Dan hingga kini aku masih berusaha membaca dan menghafal al-Qur'an.
Yang terpenting dalam menghafal al-Qur'an adalah mengulang hafalannya setiap hari dan memperkuat hafalan.
Rasulullah saw telah memerintahkan kita untuk hal itu. Beliau bersabda,
"Peliharalah hafalan al-Qur'an. Demi Zat yang jiwaku ada di Tangan Nya, sesungguhnya memelihara al-Qur'an itu lebih sulit berada di hati seseorang dari pada lepasnya seekor unta dari ikatannya."
Karenanya, al-Qur'an itu mempunyai rasa cemburu. Kecemburuan al-Qur'an adalah ia akan meninggalkan orang yang meninggalkannya.
Jika engkau mengabaikan dan melupakannya satu hari saja, ia akan melupakan dan mengabaikan Anda selama satu minggu.
Dan jika engkau meninggalkannya selama satu minggu, maka ia akan meninggalkan Anda selama satu bulan.
Bagaimana mungkin seseorang menghafal al-Qur'an dan tidak melupakannya?
Yang harus dilakukan orang yang menghafal al-Qur'an adalah mempunyai agenda harian untuk berjanji dengan dirinya dan di hadapan Allah agar tidak lupa terhadap ayat yang dihafalnya.
Terlebih saat sekarang banyak sekali godaan yang mengganggu kita.
Aku membaca al-Qur'an ribuan kali dan mengkhatamkannya hampir setiap enam hari sekali.
Dan meskipun demikian, ketika aku mengulang membaca, aku masih merasa seperti membacanya pada pertama kali.
Al Qur'an itu tetap saja 'perawan'. Tidak pernah habis keajaibannya. Orang yang mencintai al-Qur'an harus menjadikan al-Qur'an bagian dari agenda hariannya.
Agar minimal ada satu juz setiap hari dia mengulangi hafalannya agar tidak lupa.
Di samping itu ia juga harus sering mendengar bacaan al-Qur'an untuk memperkuat hafalan. Itu juga dilakukan oleh Rasulullah saw yang gemar mendengar bacaan al-Qur'an dari orang lain.
Dan yang penting, seorang Muslim harus memiliki mushaf pribadi yang menjadi rujukan ketika ia membaca dan menghafal al-Qur'an setiap hari.
Sehingga ia akan mudah ingat posisi halaman dan ayat ayat yang dibacanya dalam pikirannya.
Kemudian ia juga harus mempunyai waktu khusus tertentu untuk mengulang hafalan.
Sebaiknya waktu itu adalah waktu fajar karena saat itu adalah saat tenang dan penuh barakah. Benarlah firman Allah swt yang menyebutkan,
"Dan (bacalah) al-Qur'an di waktu fajar, sesungguhnya (membaca) al-Qur'an di waktu fajar adalah disaksikan (para Malaikat)." (QS al-Isra: 78)
Nasihat paling penting dalam hal ini adalah keikhlasan dan kecintaan kepada al-Qur'an. Kedua hal inilah yang akan menjamin pemeliharaan hafalan terhadap al-Qur'an.
Apakah menghafal dan membaca al-Qur'an mempunyai efek bagi prilaku seorang Muslim dalam kehidupannya?
Tentu saja. al-Qur'an mempunyai pengaruh langsung terhadap prilaku seorang Muslim dan akhlaknya. al-Qur'an menjadikannya seperti al-Qur'an berjalan di atas bumi.
Artinya, orang yang dekat dengan al-Qur'an akan lebih terpelihara dan lebih terjaga dengan perintah al-Qur'an secara lebih baik dan menghindari larangannya.
Singkatnya, orang itu akan berprilaku seolah-olah ada Allah di hadapannya. Karena firman-firman Allah telah tertanam dalam hatinya.
Islam telah memberikan contoh baginya yakni Rasulullah saw. yang disebutkan dalam sebuah hadits bahwa akhlaknya adalah al-Qur'an.
Bagaimana caranya agar seorang Muslim bisa membaca al-Qur'an dan tetap dengan memelihara tadabbur dan tafakkurnya terhadap kalamullah?
Seorang Muslim bisa terbantu mentadabburi al-Qur'an yakni dengan mengetahui bahwa Allah tengah berbicara kepada dirinya, dan dirinya.
Adakah yang lebih mulia dari perasaan seperti ini?
Hendaknya ia berfikir pada perintah Allah, memperhatikan dengan baik ketika al-Qur'an memanggil dirinya dalam ayat-ayatnya.
Katakanlah dalam dirimu, apakah aku adalah orang-orang mukmin yang menjadi objek dari firman Allah swt.
Tapi ada banyak orang yang mendengarkan al-Qur'an lalu mereka tidak terpengaruh dengan ayat ayat itu. Kenapa seperti itu?
Ada beberapa sebab yang menyebabkan lenyapnya pengaruh al-Qur'an dari diri orang yang membaca dan mendengarkannya.
Tapi sebab utamanya ada dua
Pertama, kurangnya keimanan. Karena jika ada keimanan yang baik dalam hati, pasti anggota tubuh akan tunduk dan mudah lembut ketika mendengarkan ayat-ayat al-Qur'an dibaca.
Kedua, banyaknya dosa. Dosa dalam hati itu bisa menghalangi eterpengaruhan seseorang dengan ayat ayat al-Qur'an.
Hati memang bisa karatan seperti karatannya besi.
Itu yang juga disabdakan oleh Rasulullah saw. Dan ketika sahabat bertanya, apakah yang bisa menghilangkan karat dalam hati?
Rasulullah saw menjawab, "Membaca al-Qur'an."
Demikian akhwat sekalian, petikan wawancara dengan Syaikh Muhammad Jibril
Sebagai penutup kajian kita, saya ingin sampaikan beberapa ayat Quran dan hadits Nabi terkait tilawah Quran
”.. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus."
(Al-Ma'idah: 15-16).
"Bacalah Al-Qur'an, karena ia akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafa 'at bagi pembacanya."
(HR. Muslim dari Abu Umamah).
0 Comments:
Post a Comment
<< Home